Rabu, 03 Desember 2014

Filled Under:

Kisah Rindunya Seekor Ular








kecintaan dan getar hati Abu Bakar. Ketika Rasulullah harus hijrah ke Madinah. Beliau mengajak Sayidina Abu Bakar, orang yang sangat dekat dengan Beliau untuk menjadi pendamping dalam perjalanan menuju ke Madinah. Sayidinia Abu Bakar dengan penuh adab yang bersungguh, kata kuncinya dengan “Penuh Adab yang Bersungguh”, di ajak ke Madinah. Harusnya dari kediaman Beliau berjalannya adalah ke Utara, karena Madinah secara geografis terletak di Utara dari Mekah, tetapi Rasulullah berjalan menuju ke Tenggara

Sayyidina Abu Bakar tidak bertanya, Beliau ikut saja apa yang dibuat oleh Rasulullah, karena di hati Beliau ada “cinta” dan “percaya” dan sesuatu yang tidak lagi perlu tawar-menawar. Rasulullah Al Amin,tidak pernah keluar dari lidah Beliau sesuatu yang tidak patut tidak dipercaya. Pribadinya penuh pancaran kecintaan. Mencintai dan sangat pantas dicintai. Pribadinya begitu rupa menimbulkan kerinduan

Nabi Muhammad berjalan. Sayidina Abu Bakar mengikuti. Ketika akan sampai, 8 km dari arah Masjidil Haram, baru Sayidina Abu Bakar sadar.Mau istirahat ke Gua Tsur, karena sudah mendekati Gunung Tsur.Sebelum Nabi Muhammad memasuki gua, Abu Bakar dengan sigapnya mengecek dan menutup lubang-lubang yang ada di gua guna terhindar dari binatang buas.

 Di dalam gua, mereka sepakat untuk bergantian berjaga. Dalam tidurnya, Muhammad saw melabuhkan kepalanya di pangkuan sang sahabat. Di dalam gua yang dingin dan remang-remang,tiba-tiba seekor ular mendesis keluar dari salah satu lubang yang belum ditutup oleh Abu Bakar.Abu Bakar r.a menatapnya waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan berbisa ini. Namun, keinginan itu dienyahkannya dari benak, tak ingin ia mengganggu tidur Rasulullah saw. Bagaimana mungkin, ia tega membangunkan kekasih Allah SWT itu.

 Abu Bakar r.a menutup lubang itu dengan salah satu kakinya.lalu ular itu menggigit pergelangan kakinya, tapi kakinya tetap saja tak bergerak sedikitpun Dalam hening, sekujur tubuh Abu Bakar r.a terasa panas, ketika bisa ular menjalar cepat di dalam darahnya. Abu Bakar r.a tak kuasa menahan isak tangis ketika rasa sakit itu tak tertahankan lagi. Tanpa sengaja, air matanya menetes mengenai pipi Rasulullah saw yang tengah berbaring.

Rasulullah saw terbangun dan berkata, “Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis karena menyesal mengikuti perjalanan ini?” “Tentu saja tidak, saya ridha dan ikhlas mengikutimu kemana pun,” jawab Abu Bakar r.a. “Lalu mengapakah, engkau meluruhkan air mata?” bertanya Rasulullah saw dengan bersahaja. “Seekor ular, baru saja menggigit saya, wahai Rasulullah saw, dan bisanya menjalar begitu cepat ke dalam tubuhku.

Lalu Nabi Muhammad berbicara kepada ular itu ” Hai Tahu nggak Kamu? Jangankan daging, atau kulit Abu Bakar, rambut Abu Bakar pun haram Kamu makan?”
Dialog Rasulullah dengan Ular itu didengar pula oleh Abu Bakar as-Shidiq, berkat mukjizat Beliau.

 “Ya aku ngerti Kamu, bahkan sejak ribuan tahun yang lalu ketika Allah mengatakan ‘Barang siapa memandang kekasih-Ku, Muhammad, fi ainil mahabbah atau dengan mata kecintaan. Aku anggap cukup untuk menggelar dia ke surga,” kata ular.
  “Ya Rabb, beri aku kesempatan yang begitu cemerlang dan indah. “Aku (ular) ingin memandang wajah kekasih-Mu fi ainal mahabbah,” lanjut ular.

Apa kata Allah?

 “Silakan pergi ke Jabal Tsur, tunggu disana, kekasihKu akan datang pada waktunya,’ jawab Allah.


“Ribuan tahun aku menunggu disini. Aku digodok oleh kerinduan untuk jumpa Engkau, Muhammad. Tapi sekarang ditutup oleh kaki Abu Bakar, maka kugigitlah dia. Aku tidak ada urusan dengan Abu Bakar, aku ingin ketemu Engkau, Wahai Muhammad. “Jawab Ular
“Lihatlah ini. Lihatlah wajahku,” kata Rasulullah.

 Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Rasulullah saw meraih pergelangan kaki Abu Bakar r.a. Dengan mengagungkan nama Allah SWT pencipta semesta, Nabi Muhammad saw mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha suci Allah SWT, seketika rasa sakit itu hilang tak berbekas.
Gua Tsur kembali ditelan senyap. Kini giliran Abu Bakar r.a yang beristirahat dan Rasulullah saw berjaga. Dan, Abu Bakar r.a menggeleng kuat-kuat ketika Rasulullah saw menawarkan pangkuannya untuk beristirahat. Tak akan rela, dirinya membebani pangkuan penuh berkah itu.

13 komentar:

  1. Ceritanya bener begitu ya gan? kok ada ular yang umurnya bisa mencapai ribuan tahun, wah ular apa yach....? salam santun

    BalasHapus
  2. sungguh bahagianya bisa bersama2 rosul sepanjang hidupnya

    BalasHapus
  3. Ular itu mahluk yg abadi ular tdk akn mati klu kta tdk membunuhnya. Wlupun ular itu hidup ribuan tahun ular itu nampak sperti muda trus knpa, krna ular itu kulitnya sering mengelupas dan ber ganti kulit jd muda lg muda lg. Jd Awet muda muda

    BalasHapus
  4. Ular itu mahluk yg abadi ular tdk akn mati klu kta tdk membunuhnya. Wlupun ular itu hidup ribuan tahun ular itu nampak sperti muda trus knpa, krna ular itu kulitnya sering mengelupas dan ber ganti kulit jd muda lg muda lg. Jd Awet muda muda

    BalasHapus
  5. Ular itu mahluk yg abadi ular tdk akn mati klu kta tdk membunuhnya. Wlupun ular itu hidup ribuan tahun ular itu nampak sperti muda trus knpa, krna ular itu kulitnya sering mengelupas dan ber ganti kulit jd muda lg muda lg. Jd Awet muda muda

    BalasHapus
  6. Sumber hadist nya darimana? Jangan ngarang cerita.

    BalasHapus
  7. Sumber hadist nya darimana? Jangan ngarang cerita.

    BalasHapus
  8. Sumber hadist nya darimana? Jangan ngarang cerita.

    BalasHapus
  9. Tapi saya pernah denger cerita ini Gaes waktu Masi kecil lupa lupa ingat. Cuma aku ingat waktu Rosul SAW mengusap kaki abu bakar karena di gigit ular.

    BalasHapus
  10. Tapi saya pernah denger cerita ini Gaes waktu Masi kecil lupa lupa ingat. Cuma aku ingat waktu Rosul SAW mengusap kaki abu bakar karena di gigit ular.

    BalasHapus
  11. Wallahualam bishowab., Assalamualaikum wr. wb. Izin bertanya BukankahUlar itu musuh umat islam semenjak ia membantu iblis masuk kesurga. dan kita juga d anjurkan membunuh ular?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam wr.wb, Sebenarnya soal bunuh-membunuh sama saja kaya iblis, kalau kita benar menimani rasul Allah pasti kita tahu kisah tentang nabi sulaiman, karena semua binatang sama kaya kita punya hak untuk hidup dan penciptanya pun juga Allah SWT.

      Hapus

Copyright @ 2013 Kisah Sejarah Islam.