< 1 >
Read!
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 2 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 3 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 4 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).

Minggu, 17 Februari 2019

Kisah Algojo Yang Menjadi Ulama Besar

Suatu saat pada tahun 1525. Matahari mulai tenggelam di daerah Andalusia. Seorang pemuda melewati beberapa sel yang ada dalam sebuah kompleks tahanan tak jauh dari Grenada, ibukota Keemiran Grenada yang runtuh pada 1492 setelah reconquista Spanyol. Nama pemuda itu adalah Adolf Roberto. Badannya yang tegap, gagah dan tinggi besar membuat seluruh tahanan muslim takut dan membungkuk ketika ia melewati sel-sel mereka.
Adolf terus saja berjalan mengawasi para tahanan. Hingga beberapa langkah kemudian ia mendengar suara yang nampaknya cukup mengganggu telinganya. Ia meminta anak buahnya untuk mencari asal suara tersebut.
Setelah ditelusuri ternyata suara itu berasal dari sebuah bilik tahanan yang ukurannya sekadar cukup untuk satu orang. Di dalamnya ada orang tua renta yang badannya hanya tinggal tulang dan kulit. Beberapa lantunan suara lembut keluar dari mulutnya. Tetapi bagi Adolf suara itu membuat telinganya gatal.
Adolf kemudian membentak orang tua itu, "Hai orang tua busuk! Hentikan kata-kata burukmu yang berisik itu atau kau akan kuseret."
Orang tua itu tak menggubris apa yang dikatakan Adolf. Ia tetap saja melantunkan suara-suara indahnya. Bahkan semakin lama-semakin khusyuk.
Lalu Adolf memerintahkan seorang anak buahnya membuka sel orang tua itu. Diseretnya tubuh lemah orang itu dari dalam ruang tahanannya.
Beberapa orang tahanan yang lain serentak berteriak, "Tenanglah wahai ustadz. Surga Allah telah menantimu. Allahu Akbar!"
"Diam kalian semua!" Adolf mencoba menghentikan kegaduhan para tahanan.
Ia berkata pada orang tua itu, "Ingatlah! Andalusia sekarang telah di bawah kekuasaan Kristen. Dan kau, aku tak segan-segan membunuhmu sekarang."
"Bunuh saja aku. Aku sama sekali tak takut mati. Aku sudah lama merindukan Tuhanku, Allah." kata orang tua itu dengan tenangnya.
Tanpa rasa belas kasihan pun ia menyentuhkan ujung rokoknya ke tubuh orang tua tersebut yang ternyata adalah seorang ustadz. Namun sang ustadz seperti tak merasakan sakit sama sekali. Merasa tak puas dengan siksaan yang ia lakukan, Adolf pun menghantamkan sepatu bootnya yang berbobot dua kilogram ke wajah pucat sang ustadz hingga ia tersungkur lemas. Darah pun berlumuran di seluruh wajah ustadz tersebut.
Tiba-tiba sebuah buku kecil keluar dari kantong sang ustadz. Spontan Adolf mencoba mengambil buku tersebut.
"Kau orang najis! Haram kau memegang kitab suci ini." teriak ustadz tersebut sambil mendekap buku itu di kedua tangannya erat-erat.
Adolf marah dan diinjaknya jari-jari lemah sang ustadz. Suara tulang-tulang yang patah dari jari-jari ustadz terdengar menggetarkan hati, namun tidak bagi Adolf. Tanpa ada daya, sang ustadz merelakan bukunya diambil oleh si sipir yang bengis itu.
Adolf terkejut ketika ia melihat tulisan-tulisan asing yang ada pada buku tersebut. Namun ia merasa pernah mengenali tulisan-tulisan itu. Sejenak ia berkata dalam hatinya, "Sepertinya aku pernah mengenali tulisan-tulisan ini. Tapi kapan ya?"
Rasa ingin tahu yang dalam mulai merasuki hatinya. Sebuah tanda tanya besar terbersit di pikirannya. Ia kembali mengingat-ingat kapan terakhir ia membaca tulisan-tulisan aneh itu. Tiba-tiba saja mulutnya berucap, "Alif, ba', ta', tsa'."
"Ya, ya, aku ingat. Saat aku kecil aku pernah membacanya."
Di dalam pikirannya Adolf melihat pemandangan paling mengerikan dalam hidupnya dimana umat Islam Andalusia dibantai habis-habisan oleh orang-orang Spanyol di sebuah lapangan. Di sisi kiri lapangan itu tampak para wanita digantung pada tiang-tiang. Sedangkan di tengah-tengah lapangan tepat terdapat tumpukan kayu tempat para pemuda disalib dan dibakar hidup-hidup. Sungguh pemandangan yang mengerikan terbersit di kepalanya.
Seorang anak kecil berlari mendekati tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa digantung pada tiang kayu dengan tali. Kepolosannya mengalahkan ketakutan dari siksaan yang dilakukan oleh orang-orang Spanyol terhadap keluarganya.
"Ibu, ibu, ayo kita pulang! Ibu kemarin kan berjanji akan mengajariku alif ba' ta' tsa'." Kata anak itu dengan polosnya. Ia tak tahu bahwa ibunya telah meninggal.
Ia tak mencari dan memanggil ayahnya. Ia tahu kemarin sore ayahnya diseret oleh dua orang berseragam saat sedang beribadah.
Lalu anak itu menangis tersedu-sedu setelah tahu ibunya telah tiada. Seorang tentara bertubuh tinggi mendekatinya dan bertanya, "Siapa namamu, Nak? Kenapa kau disini?".
"Aku Ahmad Izzah. Aku menunggu ibuku."
"Nama yang buruk. Sekarang namamu kuganti menjadi lebih baik, Adolf Roberto. Kau ikuti aku ke gereja biar kau dirawat oleh para pendeta di sana."
Ahmad Izzah yang kemudian menjadi Adolf Roberto mengikuti tentara itu ke gereja. Sejak saat itu ia dirawat di lingkungan Kristen.
Saat tersadar Adolf teringat pada ayahnya. Ia ingat ayahnya punya tanda hitam di pusarnya. Segera saja ia merobek baju sang ustadz. Dicarinya tanda hitam di pusar ustadz itu. Ternyata sang ustadz memiliki tanda hitam di pusarnya, persis seperti ayahnya dulu.
Seketika Adolf memeluk tubuh sang ustadz dan meneteskan air matanya. Ia meminta maaf pada sang ustadz yang ternyata adalah ayah kandungnya sendiri. Sikapnya yang arogan dan kejam tiba-tiba meluluh saat ia bertemu ayahnya. Ia juga teringat bahwa buku yang direbutnya dari sang ustadz adalah Al-Qur'an yang dulu selalu dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya.
Mendengar suara tangisan si sipir, ustadz tersebut terkejut dan segera menyadari bahwa yang ada di depannya tersebut adalah anak kandungnya, Ahmad Izzah. Ia pun menangis pula, terharu bahwa ia bisa bertemu putranya setelah berpisah berpuluh-puluh tahun lamanya.
"Ayah, aku ingat, alif, ba', ta', tsa." Adolf mengeja huruf-huruf Arab yang diketahuinya seperti saat ia kecil.
"Tunjukkanlah padaku jalan yang kau tempuh itu ayah. Aku ingin kembali kepada kebenaran." kata Adolf lirih.
Dengan susah payah dan napas yang terengah-engah ayahnya yang sedang mendekati ajal berpesan kepada Adolf, "Putraku, pergilah kamu ke Mesir. Di sana banyak sekali ustadz-ustadz dan syaikh-syaikh yang mampu mengajarimu tentang Islam. Di sana banyak pula kerabat-kerabat kita. Katakan saja pada mereka kau kenal dengan Syaikh Ismail Al-Andalusy. Semoga Allah menunjukkan jalan yang lurus kepadamu."
Tiba-tiba sang ustadz sadar bahwa ajalnya sudah semakin dekat. Ia pun mengucapkan syahadat "Asyhadu an-la ilaha illa-llah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluh."
Sang ustadz pun pulang ke hadirat-Nya tepat saat ia berada pada puncak kerinduan dengan putranya. Setelah itu Adolf mengusap wajah ayahnya dan menangis sedih sekaligus terharu. Tak percaya atas kejadian yang ia alami saat itu.
Setelah peristiwa mengharukan itu, Adolf Roberto, seorang sipir penjara yang dikenal bengis dan kejam mengganti namanya menjadi Ahmad Izzah sesuai dengan nama kecil yang diberikan ayahnya. Ia pun bertaubat dan berjanji untuk memperjuangkan Islam sebagaimana ayahnya dulu ketika berjuang melawan kebiadaban tentara Kristen Spanyol.
Ahmad Izzah pun pergi ke Mesir sebagaimana perintah ayahnya. Di sana ia bertemu banyak ustadz dan syaikh yang mengajarinya ilmu agama. Kecerdasan yang dimilikinya membuat Ahmad Izzah cepat menyerap ilmu yang diberikan gurunya. Hanya dalam waktu beberapa tahun ia sudah menghafal Al-Qur'an dan menjadi seorang syaikh terkemuka di Mesir. Sejak saat itu ia dikenal sebagai Syaikh Ahmad Izzah Al-Andalusy. Gelarnya, Al-Andalusy merupakan julukan yang diberikan gurunya karena ia berasal dari negeri Andalusia.

Selasa, 14 Februari 2017

Makanan Jin


 


 
 
 MAKANAN JIN MUSLIM

.
1.      Di Sebutkan dalam hadits Riwayat Tirmidzi:
.
عن الشعبي عن علقمة قال : قلت لابن مسعود هل صحب النبي صلى الله عليه وسلم ليلة الجن منكم أحد قال ما صحبه منا أحد ولكن افتقدناه ذات ليلة وهو بمكة : اغتيل, استطير, ما فعل به فبتنا بشر ليلة بات بها قوم ، حتى إذا أصبحنا أو كان في وجه الصبح إذا نحن به يجيء من قبل حراء ، قال فذكروا الذي كانوا فيه قال : فقال أتاني داعي الجن فأتيتهم فقرأت عليهم القرأن، قال فانطلق فأرانا آثارهم وآثار نيرانهم ، قال الشعبي سألوه الزاد وكانوا من الجزيرة ، فقال كل عظم يذكر اسم الله عليه يقع في أيديكم أوفر ما كان لحما وكل بعرة أو روثة علف لدوابكم; فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : فلا تستنجوا بهما فإنهما زاد إخوانكم من الجن. (أخرجه الترمذي وأحمد وغيره) وقال الترمذي : هذا حديث حسن صحيح
.
Al-Imam Asy Sya’bi Rahimahullah meriwayatkan dari ‘Alqamah ia berkata; Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu; Apakah seseorang dari kalian pernah menemani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada malam gelap gulita?
.
Lalu ia menjaab ; Tidak ada seorang pun dari kami yang menemani beliau, akan tetapi kami pernah kehilangan beliau di suatu malam saat di Makkah, lalu kami berkata; Apakah beliau di culik, atau di bawa kabur oleh seseorang?
.
Ia melanjutkan jawabannya ; Maka kami pun melewati malam yang tidak mengenakkan (karena Nabi hilang dan tidak di temukan), orang-orang pun tidur, pada waktu awal pagi, atau ia berkata; Waktu sahur,, Kami mendapatinya datang dari arah gua, lalu kami bertanya;
.
Wahai Rasulullah, mereka menyebutkan yang terjadi pada mereka. Beliau pun bersabda: “Sesungguhnya aku didatangi penyeru (da’i) dari kalangan jin, lalu aku mendatangi mereka kemudian membacakan Al-Qur’an kepada mereka.”
.
Ia berkata lagi; Beliau mendatangi kami dan memperlihatkan bekas mereka dan bekas api mereka. Ia berkata; Asy Sya’bi berkata; Mereka menanyakan kepada beliau tentang makanan. Ibnu Abu Za`idah berkata; Amir berkata; Mereka bertanya kepada beliau pada malam itu tentang makanan, padahal jin itu dari kalangan jin Jazirah. Maka beliau menjawab:
.
“Setiap tulang yang disebut nama Allah atasnya yang ada pada tangan kalian, ia makan apa yang ada di atasnya yaitu daging. Dan setiap kotoran unta atau kotoran hewan, maka akan berubah menjadi makanan pada hewan ternak kalian,
.
Rasulullah bersabda kepada Sahabatnya : Maka janganlah kalian beristinja’ dengan dua benda itu karena keduanya adalah makanan saudara kalian dari bangsa jin.” (HR. Muslim (450), Ahmad No. 3935, Tirmidzi, dll. Imam Tirmidzi berkata: Hadits Hasan Shahih, di shahihkan oleh imam Ibnu Hibban, Al-Arna’ut, Al-Albani, dll).
.
Dari Hadits diatas bisa di ketahui bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepada Jin Muslim : Dan setiap kotoran unta atau kotoran hewan, maka akan berubah menjadi makanan pada hewan ternak kalian, ini menunjukkan bahwasanya Kotoran Hewan Ternak di Alam manusia bisa dijadikan sebagai makanan ternak yang ada di Alam Jin.
.
Adapun Tulang dari binatang halal yang di sembelih oleh manusia, maka tulang tersebut menjadi jatah  makanan jin Muslim. Adapun jin kafir / Syetan makanan mereka adalah makanan manusia yang tidak di sebut Bismillah sebelum makan.
.
Lalu didalam hadits diatas Nabi bersabda: “Maka janganlah kalian beristinja’ dengan dua benda itu karena keduanya adalah makanan saudara kalian dari bangsa jin.”
Nabi menyebutkan “Saudara kalian dari bangsa jin” ini menunjukkan jin dalam kisah ini adalah jin Muslim, bukan jin kafir atau Syetan, karena jin kafir / syetan adalah musuh Manusia.
.
MAKANAN JIN KAFIR
.
Adapun Makanan Syetan Adalah: Setiap Makanan yang di makan oleh seorang manusia, Namun  orang tersebut tidak membaca Bismillah ketika hendak makan.
Dalil-dalilnya Adalah:
.
Dalam hadits Shahih disebutkan :
.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " قَالَ إِبْلِيسُ: يَا ربِّ لَيْسَ أَحَدٌ مِنْ خَلْقِكَ إِلَّا جَعَلْتَ لَهُ رِزْقًا وَمَعِيشَةً فَمَا رِزْقِي؟ قَالَ: مَا لَمْ يُذْكَرْ عَلَيْهِ اسْمِي”.
Artinya:
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Dahulu IBLIS pernah berdo’a: Wahai Tuhanku.., Tidaklah  Salah seorang dari  makhlukmu (yaitu manusia) kecuali telah engkau tentukan  rizkinya, dan juga mata pencahariannya. Lalu apa yang menjadi rizki saya Ya Robb?.. Maka Allahpun menjawab: “Setiap Rizki yang tidak disebut namaku ketika dimakan manusia.”
.
(Shahih, HR. Abu Nu’aim dalam hilyatul Auliya (8/126), lafadz Milik Abu Nu’aim, di riwayatkan pula oleh Abu Syeikh dalam “Al-Adzamah” (5/1683), dan Dhiya’ Al-Maqdisi dalam kitab “Ahadits Al-Mukhtaroh” (2/257), dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani Rahimahullah (As-Shahihah: 708)).   
………………………..
.
Dalam riwayat lain, Dari Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu Anhu berkata:  Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
.
«إن الشيطان ليستحل الطعام الذي لم يذكر اسم الله عليه
Artinya:
“Sesungguhnya Syetan benar-benar akan menjadikan halal baginya untuk makanan (yang dimakan manusia) namun tidak disebut nama Allah (Ya’ni Bismillah).” (Shahih, HR. Abu Dawud (3766),  Al-Baihaqi dalam Syu’abul iman (5444), dll. (Shahihul Jami’: (1653)).
.
Dalil lainnya juga menunjukkan setan itu makan dan minum yaitu dari hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
.
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya, lalu ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Sungguh kalian tidak mendapat tempat bermalam dan tidak mendapat makan malam.”
.
Namun ketika seseorang memasuki rumah dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun berkata (pada teman-temannya), “Akhirnya, kalian mendapatkan tempat bermalam.” Jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan pun berucap (pada teman-temannya), “Kalian akhirnya mendapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim no. 2018).
.
Sebagaimana manusia terlarang memakan daging yang disembelih tanpa menyebut nama Allah. Maka sama halnya dengan jin beriman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan pada mereka makanan berupa tulang yang disebut nama Allah. Jin beriman tidak boleh meninggalkan penyebutan ‘bismillah’. Sedangkan setan jadi menghalalkan makanan yang tidak disebut nama Allah. Oleh karena itu, sebagian ulama berdalil bahwa bangkai merupakan makanan setan karena bangkai itu berasal dari hewan yang disembelih tanpa disebutkan bismillah.
.
Begitu pula sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim Rahimahullah berdalil bahwa minuman yang memabukkan adalah minumannya setan / Jin kafir. Di antara yang dijadikan dalil adalah ayat,
.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ
.
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 90).
.
Karena yang meminum khomr adalah wali setan dan atas perintahnya. Mereka sama dengan setan dalam amalan tersebut. Jadi, peminum khomer pantas mendapatkan dosa dan siksa.
.
MAKANAN BINATANG TERNAK DI ALAM JIN
.
Adapun makanan ternak yang ada di alam bangsa jin, makanannya adalah setiap kotoran yang didapat dari kotoran hewan – hewan ternak yang ada di alam manusia.
.
Dalam hadits shahih, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berkata kepada Jin Muslim :
.
كل عظم يذكر اسم الله عليه يقع في أيديكم أوفر ما كان لحما وكل بعرة أو روثة علف لدوابكم
.

“Setiap tulang yang disebut nama Allah atasnya yang ada pada tangan kalian, ia makan apa yang ada di atasnya yaitu daging.  Dan setiap kotoran unta atau kotoran hewan, maka akan berubah menjadi makanan pada hewan ternak kalian,”  ((H.R. Muslim (450), Ahmad No. 3935, Tirmidzi, dll).
.
Hadits diatas menunjukkan bahwasanya “Kotoran Hewan Ternak” di Alam manusia bisa dijadikan sebagai makanan ternak yang ada di Alam Jin.
.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syayaithin, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al Asyqor,
Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Al-Jami’ Tirmidzi Karya Imam Al-Mubarokfuri
Syarh Sunan Abi Dawud Karya Abdul-Aziz bin Abdullah bin Abdur Rohman Ar-Rajihi
Tafsirul Hadits Karya Daruzah Muhammad Azzat
Mausu’atus Shahih Karya Prof Dr. Hakmat bin Basyir bin Yasin

Kisah 2 Anak Yang Menjadi Binatang







Nabi Isa as dikarunia ucapan yang mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Memang sejak masih kecil, Nabi Isa as sudah dikaruniai banyak mukjizat, selain dapat berbicara ketika masih bayi.
Nabi Isa as juga dikarunia ucapan yang mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Pada suatu hari, ktika Nabi Isa as tinggal di Mesir, ia mendengar sura gaduh dari luar rumahnya. Suara itu teramat mengganggunya sehingga ia keluar rumah untuk mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Suara apakah itu wahai para ibu?" tanya Nabi Isa as yang berada di depan rumahnya.
"Ah jangan dihiraukan, itu adalah suara seekor kera dan babi," jawab salah seorang dari ibu itu.
"Akan tetapi aku mendengarnya seperti suara dari dua orang anak kecil," sergah Nabi Isa as.
"Bukan, mereka adalah hewan-hewan yang tak berarti," jawab ibu yang lain.

Kedua ibu itu sebenarnya telah membohongi Nabi Isa as, hanya karena tidak memperbolehkan anak-anaknya bermain dengan Nabi Isa as. Mereka tega berbohong dan mengatakan demikian karena menurut mereka, Nabi Isa as adalah anak haram hingga mereka mengatakan sekumpulan hewan saja.

Pada masa kecilnya, Nabi Isa as telah dikucilkan banyak orang. Mereka masih menyebut Nabi Isa as sebagai anak haram. Meski demikian, Nabi Isa as tidak protes sama sekali walaupun mengetahui kebohongan itu.


 Bahkan Nabi Isa as berdoa kepada Allah SWT agar apa yang dikatakan ibu-ibu itu menjadi kenyataan.
"Ya Allah, jadikanlah mereka seperti apa yang telah diucapkan oleh ibu-ibu ini," doa Nabi ISa as mengamini perkataan ibu-ibu itu.

Tak lama setelah mengamini perkataan ibu-ibu tersebut, kedua anak kecil yang merupakan anak dari ibu-ibu itu berubah menjadi kera dan babi. Betapa terkejutnya ibu-ibu mereka melihat kejadian itu.

Kehadiran Nabi Isa as bagi Bani Israil memang masih dianggap aib karena Nabi Isa as lahir dari seorang ibu yang belum bersuami. Karena itu, mereka selalu berusaha menghasut, menghina dan mengusir Nabi Isa as.

Kisah ini diabadikan dalam Al QUr'an Surat Al-Baqarah ayat 253.
Allah SWT berfirman,

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُمْ مَنْ آمَنَ وَمِنْهُمْ مَنْ كَفَرَ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلُوا وَلَكِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ

Artinya:
"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya[158] beberapa derajat. dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat Dia dengan Ruhul Qudus[159]. dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, Maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya."

Kisah Pembantu Dan Harimau






 
Safinah Ra. adalah seorang pembantu dirumah Rasulullah Saw. Suatu hari ia mengadakan perjalanan yang lumayan cukup jauh, sebab untuk sampai ketempat itu selain menggunakan kendaraan unta, Safinah juga harus menggunakan kapal laut. Setelah ia tiba dipelabuhan kapal, Safinah langsung naik kapal yang akan membawanya ketempat yang ia tuju. Tak lama kemudian kapalpun berangkat meninggalkan pelabuhan.

Setelah berada dikapal cukup lama, waktu cuaca sangat bersahabat, dengan dihiasi pemandangan yang indah dan tiupan angin sepoi-sepoi. Sebuah perjalanan yang sungguh mengasyikkan Safinah waktu itu. Tak lama kemudian secara tiba-tiba Safinah terbangun dari tidurnya karena mendengas suara gaduh yang mengusik tidurnya. Ternyata orang-orang yang berada dalam kapal sedang panik, karena kapal telah diterjang ombak yang tingginya setinggi bukit, langit menjadi gelap dan angin bertiup dengan sangat kencang yang disertai hujan yang lebat dengan diiringi suara petir yang menggelegar. Tidak disangka cuaca yang tadinya bersahabat berubah menjadi garang dan mengerikan. Keadaan itulah orang-orang yang berada didalam kapal berteriak ketakutan karena panik.

Pembantu Rasulullah inipun tak tahu harus bagaimana dan tidak pula tahu apa yang harus ia lakukan karena kapal terombang-ambing diterjang badai ombak yang besar. Kapal pun mulai mengalami kebocoran disana-sini. Safinah kemudian pasrah atas kehendak Allah Swt. apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia berdoa memohon pertolongan Allah Swt. atas bencana itu.

Kajadian yang tidak diharapkan pun terjadi, kapal yang tumpangi Safinah inipun pecah diterjang ombak yang besar dan kuat. Kapal pun terbelah. Safinah kemudian tenggelam, kemudian berenang kepermukanan air laut dan mendapati sebauh papan kapal yang pecah itu digunakannya untuk berpegangan. Safinah pun hanyut mengikuti derasnya arus air yang bergelombang. Tentunya hal itu tidak mudah ia lakukan, karena tangannya yang terluka yang sudah pasti perih dan sakit lantaran sesekali dihempas oleh ombak, tetapi ia terus berusaha berpegang dengan papan itu dengan harapan agar selamat dan sampat ketepi pantai.

Sampai akhirnya Safinah terdampar disebuah pulau yang berhutan sangat lebat. Ia pun bersyukur diberi keselamatan oleh Allah Swt. dan mendapat keberuntungan saat kapal pecah akibat terjangan ombak yang besar. Setelah berhasil menemukan air tawar di sebuah sungai, ia menyelusuri air sungai untuk mencari perkampungan. Namun ditengah perjalanan ada ada seekor Harimau menghadang, ia terlihat sedang lapar yang seolah-olah siap menerkam Safinah. Safinah mencoba tetap tenang, sebab ketakutan akan menyebabkan hewan yang buas itu akan lebih ganas dan beringas.

Lalu Safinah berkata kepada Harimau itu:

"Wahai harimau, aku adalah pelayan Rasulullah Saw.,"

Perkataan itu meluncur dari mulutnya tanpa disadarinya. Safinah seperti mendapat ilham dari Allah Swt. Tanpa disangka harimau itu kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya, seakan harimau itu mengerti dengan apa yang telah diucapkan Safinah kepadanya. Harimau itu mendekat dan ketika berada didepan Safinah, harimau itu kemudian menunduk menurunkan punggungnya agar Safinah menaikinya.

Safinah yakin bahwa binatang ini tidak akan membahayakannya, lantas ia memberanikan diri untuk menaiki punggung harimau itu. Ternyata keyakinannya benar bahwa binatang itu bersahabat. harimau itu kemudian berjalan pelan membawa kesebuat tempat yang biasa dilalui orang. Setelah sampai harimau itu kemudian pergi meninggalkan Safinah dengan disertai suara auman harimau itu seperti mengucapkan selamat jalan kepada Safinah dan dijawab olehnya dengan ucapan terimah kasih dan doa keselamatan dari Allah Swt.

Sabtu, 03 Desember 2016

7 Nama Neraka





Berdasarkan keterangan yang tertulis dalam kitab "As-Sab'iyatu Fi Mawa'idzil Birriyat", bahwa sesungguhnya Allah menciptakan neraka pada hari ahad. Di situ disebutkan pula bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu atau tujuh tingkatan.
Begitu pula dalam kitab "Daqa'iquiAkhbar" disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Jibril mengenai pintu atau tingkatan-tingkatan neraka ini. Tanya beliau : "Apakah pintu-pintu neraka itu seperti pintu-pintu kami di dunia?". Jibril menjawab : "Tidak! sesungguhnya pintu-pintu neraka itu terbuka ke bawah. Oleh sebab itu, sebagian dari neraka itu lebih ke bawah dari sebagian yang lain. Jarak satu pintu ke pintu neraka yang lain, sejauh perjalanan tujuh ratus tahun. Setiap tingkatan pintu neraka lebih panas dari pintu neraka yang lain, dengan selisih tujuh puluh kali lipat!". 
Neraka adalah tempat paling menakutkan bagi setiap manusia, berikut kami merangkum ketujuh neraka tersebut yaitu:

1. Neraka "Hawiyyah"

Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir'aun, dalam neraka Hawiyyah. Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah ; "Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah" (QS.Al-Qari'ah :9).

Firman Allah SWT: “Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas." (Q.S. Al-Qoriah : 8-11)

sahabat Abu Hurairoh “terdengar suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan rosulullah menjawab itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke “teleng” sekitar dada jatuhnya 1000 tahun”.

Bersabda Nabi SAW: "Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyaipenerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiri atas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh ribu rumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ular dan kalajengking."
 2. Neraka "Jahim"
 Yakni pintu neraka ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Hal ini sebagaimana arti firman Allah ini :"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (QS.Asy-Syu'araa :91).

3. Neraka "Saqar"

yaitu tempat orang yang tidak melaksanakan salat tempat orang yang berbohong tentang keberadaan Allah, menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah dan Al quran,.

dalam kitab safina: “….orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada harganya/ tidak ada manfaatnya “
“Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakah sebabnya kamu masuk neraka Saqru? “Karena kami tidak sholat, kami tidak memberi makan orang miskin, kami percaya pada yang bukan-bukan. Kami mendustakan hari kiamat.” (Q.S. Al-Mudatsir : 40-46)

Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.

Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)" (QS. Al-Mudatstsir : 42)


4. Neraka "Ladza"
 Merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar. Dalam hal ini Allah telah berfirman :Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak". (QS. Al-Ma'arij : 15).

5. Neraka "Huthamah"
 Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an :"Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan". (QS. Al-Humazah : 5-6)

6. Neraka "Sa'ir


yaitu tempat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan tapi tidak pada porsinya dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak yatim. Didalam neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud. 

Firman Allah SWT: “Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair.” (Q.S. An-Nisa’ : 10)

Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta'ala telah berfirman :"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(QS. Al-Insyigaq : 12)

7. Neraka "Jahannam"
 Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama). Pintu neraka ini ditempati oleh kaum muslimin (umat Muhammad) yang melakukan dosa besar. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Jibril kepada nabi Muhammad : "Hai Muhammad! pintu neraka jahannam, ini dihuni oleh orang-orang yang melakukan dosa besar dari umatmu, dimana mereka mati sebelum bertaubat.

"Demi mendengar apa yang dikatakan Jibril, Rasulullah langsung pingsan. Ketika Rasulullah telah sadar kembali, beliau berkata : "Hai Jibril! sangat besar musibahku. Karena sesungguhnya aku amat takut bila umatku dimasukkan ke dalam neraka!". Jawab Jibril: "Ya, umatmu yang melakukan dosa besar akan dimasukkan ke dalam neraka! ". Kemudian Rasulullah menangis, dan Jibril pun ikut menangis. Tiba-tiba mereka berdua mendengar firman Allah Ta'ala : Hai Jibril, Hai Muhammad! sesungguhnya Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka. Tetapi janganlah kamu merasa aman dari siksaKu!".

Dalam Al-Qur'an, Allah telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut: "Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung." (QS. Al-Mursilat : 32)

"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya." (QS. Al-Hijr : 43)

“….Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir dalam 1 hari”

Firman Allah SWT: “Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah.” (Q.S. An-Nisa’ : 169)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.
 Bahan Bakar Neraka

Bahan bakar neraka terdiri atas batu-batu dan orang-orang yang durhaka kepada Allah, sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6).

Peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24).

Yang dimaksud dengan orang sebagai bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang mempersekutukan Allah. Mengenai jenis batu yang akan digunakan sebagai bahan bakar neraka, hanya Allah Yang Mahamengetahui. 

Bahan bakar lain yang digunakan untuk neraka adalah sesembahan-sesembahan selain Allah. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk kedalamnya. Andaikata berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal didalamnya.” (QS. Al Anbiya: 98-99).



Tingginya Panas Api Neraka dan Jauhnya semburan Asap dan Percikan Apinya

Allah berfirman, “Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air panas yang mendidih, dan dalam bayangan (naungan) asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (QS. Al-Waqi’ah: 41-44).

Kalau ayat diatas memberi tekanan pada keadaan yang amat mengerikan dari golongan kiri, yaitu para penghuni neraka, maka ayat dibawah ini memberi tekanan pada betapa mengerikannya neraka itu sendiri, sebagaimana yang difirmankan Allah, “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangannya (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? (Yaitu) api yang panas.” (QS Al-Qari’ah: 8-11).

Allah selanjutnya menerangkan betapa kuat dan menyiksanya api neraka itu, “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) saqar. Tahukah kamu apa (neraka) saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka saqar) adalah pembakar kulit manusia.” (QS. Al Muddatsir: 26-29). 

Api neraka memakan semuanya dan menghancurkan segala sesuatu sehingga tidak ada yang tertinggal. Api itu membakar kulit, dan panasnya terasa sampai ketulang, mengeluarkan dan mencairkan semua isi perut. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Api yang kita kenal didunia ini adalah sepertujuh puluh bagian dari api neraka.” Seseorang berkata, “Ya Rasulullah, sudah cukup, sudah cukup!” Rasulullah bersabda, “Api neraka itu laksana api yang kita kenal ditambah lagi 69 bagian yang setara.” (HR. Bukhari).



Penghuni Neraka

Penghuni neraka yang akan tinggal kekal di dalamnya, yang tidak akan pernah keluar dari dalamnya dan tidak akan pernah mati, adalah orang-orang kafir dan orang-orang musyrik. Allah berfirman, “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-A’raf: 36).

“Dan orang-orang kafir, bagi mereka neraka Jahannam, Mereka tidak dibinasakan, sehingga mereka tidak mati dan tidak (pula) diringankan dari azabnya.” (QS. Fathir: 36).

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39).

Allah Ta’ala telah menjanjikan neraka untuk orang-orang munafik, janji yang tak akan diingkari-Nya, “Allah mengancam orang-orang munafik, laki-laki dan perempuan, dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. Dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS. At-Taubah: 68).

Orang-orang yang tidak kekal didalam neraka adalah orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka dan dikeluarkan kembali setelah beberapa lama, diantaranya adalah orang-orang beriman yang tidak menyekutukan Allah, tetapi dosa-dosa mereka lebih berat daripada amalan baik mereka. Mereka akan berada di neraka untuk jangka waktu yang lamanya hanya Allah yang tahu, kemudian mereka akan dikeluarkan dari neraka berkat syafa’at atau perantara para nabi. Allah juga akan mengeluarkan dari neraka, dengan kasih sayang-Nya, orang-orang yang tidak pernah berbuat baik sama sekali. 

Diantara dosa-dosa yang telah Allah janjikan akan dibalas dengan neraka seperti membunuh orang tanpa alasan yang sah, makan riba, membuat gambar makhluk hidup, wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, orang-orang yang suka menyiksa makhluk hidup, minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak, bunuh diri, dan masih banyak lagi.


Banyaknya Penduduk Neraka

Banyak dalil yang menyatakan banyaknya jumlah manusia yang akan masuk neraka, dan sedikit yang masuk surga. Allah berfirman, “Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun engkau sangat menginginkannya.” (QS. Yusuf: 103).

“Sungguh neraka Jahannam akan Kami penuhi dengan jenismu (iblis) dan semua orang diantara mereka yang mengikutimu.” (QS. Shad: 85).

Alasan mengapa begitu banyak orang yang masuk neraka bukanlah karena kebenaran yang tidak sampai kepada mereka. Allah telah mengirimkan seorang rasul untuk memberikan peringatan kepada setiap umat, “Dan tidak ada suatu umat pun kecuali telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” (QS. Fathir: 24). Banyaknya penghuni neraka disebabkan sedikitnya orang yang menyambut seruan para rasul, sedangkan jumlah orang yang tidak percaya kepada mereka besar sekali. Lagi pula, banyak orang yang menyambut seruan para rasul itu tidak sepenuhnya meyakini kebenarannya.

Sebagian besar kaum mukmin yang berdosa dan masuk neraka adalah wanita. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Aku melihat neraka, dan aku melihat sebagian besar isinya adalah wanita.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, “Rasulullah bersabda, ‘Aku lihat neraka, dan ternyata mayoritas penghuninya adalah perempuan yang ingkar.’ Ditanyakan, ‘Apakah ingkar terhadap Allah Ta’ala?’ Beliau bersabda, ‘Mengingkari suaminya, mengingkari perbuatan baik. Jika kamu selalu berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka, kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak menyenangkan) pada dirimu, maka ia berkata, ‘Saya tidak melihat kebaikanmu sama sekali’.” (Muttafaq ‘alaih).


Makanan, Minuman, dan Pakaian Penghuni Neraka

Makanan penduduk neraka adalah dhari’ dan zaqqum, dan minuman mereka adalah hamim, ghislin, dan ghassaq. Allah berfirman, “Mereka tidak memperoleh makanan selain dari dhari’ (pohon yang berduri), yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al-Ghassiyah: 6-7).


Dhari’ adalah sejenis pohon berduri. Ibnu Abbas berkata, “Pohon ini adalah sejenis pohon berduri yang rendah; apabila ia tumbuh tinggi, ia disebut dhari’.” Qatadah berkata, “Makanan tersebut merupakan salah satu jenis makanan yang paling buruk.”


Allah berfirman, “Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa, ia seperti kotoran minyak yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan; 43-46).


Makanan jenis lain yang akan dimakan oleh penduduk neraka bernama ghislin, sebagaimana firman Allah, “Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada makanan sedikit pun baginya kecuali dari darah dan nanah (ghislin). Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. Al-Haqqah: 35-37).

“Ini adalah azab neraka, biarkanlah mereka merasakannya. Minuman mereka air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaq). Dan azab yang lain serupa itu berbagai macam.” (QS. Shad: 57-58).

Minuman penduduk neraka yang lain yaitu hamim, “Dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya.” (QS. Muhammad: 15). Di ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29).

Hukuman Untuk Penghuni Neraka

Neraka merupakan hukuman yang amat pedih, dengan berbagai macam siksaannya, yang tidak bisa dielakkan oleh para penghuninya walaupun dibayar dengan harga yang paling mahal dari apa yang mereka miliki, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang kafir, sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu pula untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab Hari Kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka memperoleh azab yang pedih.” (QS. Al-Maidah: 36).

Hukuman yang akan diterima para penghuni neraka akan bertingkat-tingkat. Karena neraka memiliki tingkatan-tingkatan, di mana satu tingkat, hukumannya lebih pedih daripada tingkat yang lain. Rasulullah menceritakan kepada kita hukuman paling ringan di neraka, “Orang yang menerima hukuman paling ringan diantara para penduduk neraka pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang dibawah telapak kakinya ditaruh bara yang menyala, yang akan membuat otaknya mendidih.” (HR. Bukhari).

Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan berbagai tingkatan hukuman yang akan diberikan kepada para penghuni neraka, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.” (QS. An-Nisa: 145). Dalam ayat yang lain, Allah berfirman, “Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88).

Al-Qurthubi berkata, “Hal ini menunjukkan bahwa orang yang kafir karena semata-mata tidak percaya, tidak sama dengan orang yang kafir yang melakukan penindasan, tidak mempercayai Allah, membangkang, dan tidak menaati perintah Allah. Dengan demikian, jelaslah bahwa kaum kafir akan memperoleh berbagai tingkatan hukuman di neraka, sebagaimana yang kita ketahui dari Al-Qur’an dan sunnah.”

Bentuk-bentuk hukuman bagi penghuni neraka yang digambarkan di dalam Al-Qur’an dan sunnah antara lain yaitu, api neraka yang menghanguskan kulit, air yang menghancurluluhkan isi perut, penyiksaan di wajah, diseret, api neraka yang menjilat jantung mereka, isi perut yang akan dikeluarkan dan terburai di neraka, dll.



Cara Menyelamatkan Diri dari Neraka

Kekafiran jelas akan mengantarkan kita ke dalam api neraka. Oleh sebab itu, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri kita dari jilatan api neraka adalah dengan mempertebal keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, dan dengan banyak mengerjakan amal shalih. Allah berfirman, “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir. Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. Ali Imran: 131-132).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semua umatku masuk surga kecuali yang enggan.” Sahabat bertanya, “Siapa yang enggan?” Beliau bersabda, “Siapa yang menaatiku, maka ia masuk surga, dan siapa yang tidak mau menaatiku, maka ia telah enggan.” (Muttafaq ‘alaih).

Kamis, 17 November 2016

Kisah Raja Yang Ingin Bertemu Nabi Khidir







Suatu malam seorang Raja bengis di Turkestan sedang mendengarkan kisah-kisah yang disampaikan oleh seorang sufi. Lalu sang Raja bertanya tentang Nabi Khidir .

“jika Khidir datang maka Tangkaplah jubahnya, maka segala pengetahuan akan menjadi milik Baginda.” kata sufi
“Apakah itu bisa terjadi atas siapapun ?” tanya baginda raja
“Ya, siapapun bisa,” kata sufi.
“Siapa pula lebih bisa dariku ?” pikir Sang Raja

Raja sangat ingin bertemu dengan Nabi Khidir. Apa yang diceritakan sang sufi membuat baginda ingin menangkap jubahnya agar memperoleh berbagai ilmu pengetahuan. Sang raja kemudian mengedarkan pengumuman yang berisi:
“Siapa yang bisa menghadirkan Khidir Yang Ghaib di hadapanku, akan kujadikan orang kaya.”

Kabar itu segera tersebar ke seluruh pelosok negeri. Seorang lelaki bernama Bakhtiar Baba mendengar pengumuman itu dan Bakhtiar pun menghadap raja, lalu memberi hormat dan berkata kepada Sang  Raja.

“Hamba dapat menghadirkan Khidir, tetapi ada syaratnya…” kata Bakhtiar
“Apa syaratnya yang kau minta?” Tanya sang Raja.
“Baginda harus memberi hamba seribu keping uang emas.” jawab Bakhtiar
“Baiklah, Berapa lama kau dapat mencari Khidir?” tanya raja
“Hamba akan mencari Khidir dalam waktu empat puluh hari.” jawab Bakhtiar
“Kalau engkau bisa menemukan Khidir, Kau akan mendapat sepuluh ribu keping uang emas. Kalau gagal kau akan mati dipancung di tempat ini sebagai peringatan kepada siapapun yang akan mencoba mempermainkan aku.” Kata sang raja

Sang raja memberikan seribu keping uang emas kepada Bakhtiar, ia pun pulang dan memberikan uang itu kepada istrinya. Pada hari kempat puluh ia menghadap raja.

“Yang mulia, Kerakusanmu telah menyebabkanmu berpikir bahwa uang akan bisa mendatangkan Khidir. Tetapi Khidir, tidak akan muncul oleh panggilan yang berdasarkan kerakusan. ” kata Bakhtiar

Raja sangat marah. mendengar apa yang di katakan oleh bakhtiar
“Kurang ajar, kau datang untuk mengorbankan nyawamu, Siapa pula kau ini, berani-beraninya mencampuri keinginanku?” Bentak raja

Dengan tenang Bakhtiar berkata, “Menurut dongeng, semua orang bisa bertemu Khidir. Tetapi pertemuan itu hanya akan ada manfaatnya apabila maksud orang itu benar. ”
“Cukup bualanmu itu ! Sebab aku tak akan memperpanjang hidupmu. Waktumu sudah habis ! kau hanya tinggal menungguku untuk meminta nasehat para menteriku tentang cara apa yang paling tepat untuk menghukummu.” hardik raja.

Raja menoleh pada Menteri Pertama dan berkata,” Bagaimana cara orang ini mati ?”
Menteri pertama menjawab, “Panggang hidup-hidup, sebagai peringatan.”
Menteri kedua berkata, “Potong-potong tubuhnya, pisah-pisakan anggota tubuhnya.”
Menteri ketiga berkata, “Sediakan kebutuhan hidup orang ini, agar ia tidak lagi menipu demi kelangsungan hidup keluarganya.”

Tiba tiba seorang yang sudah sangat tua memasuki ruangan itu.
“Orang tua apa maksud kedatanganmu ?” Tanya raja.
 “Saya hanya ingin mengulas nasehat para menteri ini.” Jawab orang tua itu.
“Apa maksudmu !” tanya raja
“Maksudku, menteri pertama ini aslinya Tukang Roti, jadi ia berbicara tentang panggang-memanggang. Menteri kedua dulu adalah tukang daging, jadi ia bicara tentang potong-memotong dan Menteri ketiga, adalah orang yang telah mempelajari ilmu Kenegaraan, melihat sumber masalah yang kita bicarakan ini.”

“Wahai raja, Catat dua hal ini. Pertama, Khidir muncul melayani setiap orang sesuai dengan kemampuan orang itu untuk memanfaatkan kedatangannya. Kedua, Bakhtiar, orang ini yang kuberi nama Baba karena pengorbanannya telah didesak oleh keputusaasaan untuk melakukan tindakan tersebut. Keperluannya semakin mendesak sehingga akupun muncul di depanmu.” kara orang tua itu

Semua orang terkejut mendengar perkataan orang tua ini. Ketika orang-orang itu  memperhatiannya dengan saksama, orang tua itu lenyap begitu saja. Raja sangat menyesal karena tidak sempat memanfaatkan saat pertemuan itu, karena orang itu tak lain adalah Nabi Khidir as.

Kisah Ulama Dan Wanita Penggoda








Suatu Ketika `Atha bin Yasar, Sulaiman bin Yasar dan beberapa sahabat pergi dari madinah untuk berhaji. Dalam perjalanannya mereka singgah di Abwa dan menginap di sebuah rumah, Sulaiman dan para sahabat keluar untuk suatu keperluan. Sementara `Atha bin Yasar tetap tinggal di rumah dalam keadaan berdiri sholat.

Tiba tiba masuk kedalam rumah tersebut seorang wanita cantik dari suku badui, Melihat ada seseorang masuk maka `Atha mempercepat sholatnya. Setelah selesai beliau bertanya
“Apakah engkau memerlukan sesuatu” Kata `Atha bin Yasar
“Ya, aku memintamu untuk mencumbui aku, sungguh aku sudah rindu dan tidak lagi memiliki suami” Jawab wanita itu
“Menjauhlah dariku,Janganlah engkau membakarku dan dirimu dengan api neraka” Hardik `Atha bin Yasar

Wanita itu terus berusaha menggodanya namun `Atha bin Yasar tidak menghiraukannya. `Atha bin yasar kemudian menangis dan berkata : “Celakalah kamu, menjauhlah dariku, menjauhlah.”
Semakin lama Tangisan `Atha semakin keras, melihat `Atha menangis maka wanita itupun ikut menangis di hadapannya.  Tak berapa lama kemudian Sulaiman datang dan melihat `Atha dan seorang wanita sedang menangis dihadapannya maka sulaiman pun duduk dan menangis di serambi rumah tanpa tahu apa yang membuat `Atha dan wanita di dalam rumah menangis.
Para sahabat datang dan melihat seisi rumah sedang menangis, para sahabatpun ikut menangis tanpa menanyakan sebab mereka menangis. Karena tangisan mereka yang semakin banyak dan keras, Wanita itupun berdiri dan keluar dari rumah. Melihat hal itu para sahabat dan sulaiman masuk kedalam rumah.

Sulaiman pun tetap terdiam dan tidak bertanya perihal apa yang terjadi untuk menjaga kehormatan dan kewibawaannya. Setelah Ibadah haji mereka pergi ke mesir dan tinggal disana dalam waktu yang di tentukan oleh Allah swt
Pada suatu malam saat `Atha tidur, tiba tiba ia terbangun dan menangis. Maka berkatalah sulaiman kepadanya

“Apa yang membuatmu menangis wahai saudaraku?” Tanya sulaiman
“Mimpi yang aku lihat malam ini”Jawab `Atha
“Mimpi apakah itu?”Tanya Sulaiman
“Jangan engkau beritahu kepada siapapun selagi aku masih hidup” pinta `Atha
“Baiklah” Jawab Sulaiman

“Aku melihat nabi Yusuf as. Akupun datang melihat kepada beliau di tengah tengah orang yang melihat kepada beliau. Tak kala aku melihat ketampanannya aku menangis. Beliaupun melihat kepadaku di tengah tengah manusia seraya berkata: Apa yang membuatmu menangis wahai manusia?” Aku menjawab :”Bapak dan ibuku sebagai tebusanmu, aku ingat akan diri anda dan istri al Aziz, dan apa yang dengannya anda di uji, apa yang anda temui di penjara, dan perpisahan dengan ya`qub as. Maka akupun menangis karenanya dan karena kagum terhadap perkaranya. Maka berkatalah beliau:”Tidakkah engkau kagum terhadap seorang laki laki dan wanita di abwa?” Aku pun mengerti yang beliau maksudkan. Akupun menangis dan terbangun karenanya.” Cerita `Atha kepada sulaiman
“Wahai saudaraku,apakah gerangan yang terjadi dengan wanita tersebut?” Tanya Sulaiman

`Atha bin Yasar akhirnya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu.

Copyright @ 2013 Kisah Sejarah Islam.