Selasa, 14 Februari 2017

Filled Under:

Makanan Jin


 


 
 
 MAKANAN JIN MUSLIM

.
1.      Di Sebutkan dalam hadits Riwayat Tirmidzi:
.
عن الشعبي عن علقمة قال : قلت لابن مسعود هل صحب النبي صلى الله عليه وسلم ليلة الجن منكم أحد قال ما صحبه منا أحد ولكن افتقدناه ذات ليلة وهو بمكة : اغتيل, استطير, ما فعل به فبتنا بشر ليلة بات بها قوم ، حتى إذا أصبحنا أو كان في وجه الصبح إذا نحن به يجيء من قبل حراء ، قال فذكروا الذي كانوا فيه قال : فقال أتاني داعي الجن فأتيتهم فقرأت عليهم القرأن، قال فانطلق فأرانا آثارهم وآثار نيرانهم ، قال الشعبي سألوه الزاد وكانوا من الجزيرة ، فقال كل عظم يذكر اسم الله عليه يقع في أيديكم أوفر ما كان لحما وكل بعرة أو روثة علف لدوابكم; فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : فلا تستنجوا بهما فإنهما زاد إخوانكم من الجن. (أخرجه الترمذي وأحمد وغيره) وقال الترمذي : هذا حديث حسن صحيح
.
Al-Imam Asy Sya’bi Rahimahullah meriwayatkan dari ‘Alqamah ia berkata; Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu; Apakah seseorang dari kalian pernah menemani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada malam gelap gulita?
.
Lalu ia menjaab ; Tidak ada seorang pun dari kami yang menemani beliau, akan tetapi kami pernah kehilangan beliau di suatu malam saat di Makkah, lalu kami berkata; Apakah beliau di culik, atau di bawa kabur oleh seseorang?
.
Ia melanjutkan jawabannya ; Maka kami pun melewati malam yang tidak mengenakkan (karena Nabi hilang dan tidak di temukan), orang-orang pun tidur, pada waktu awal pagi, atau ia berkata; Waktu sahur,, Kami mendapatinya datang dari arah gua, lalu kami bertanya;
.
Wahai Rasulullah, mereka menyebutkan yang terjadi pada mereka. Beliau pun bersabda: “Sesungguhnya aku didatangi penyeru (da’i) dari kalangan jin, lalu aku mendatangi mereka kemudian membacakan Al-Qur’an kepada mereka.”
.
Ia berkata lagi; Beliau mendatangi kami dan memperlihatkan bekas mereka dan bekas api mereka. Ia berkata; Asy Sya’bi berkata; Mereka menanyakan kepada beliau tentang makanan. Ibnu Abu Za`idah berkata; Amir berkata; Mereka bertanya kepada beliau pada malam itu tentang makanan, padahal jin itu dari kalangan jin Jazirah. Maka beliau menjawab:
.
“Setiap tulang yang disebut nama Allah atasnya yang ada pada tangan kalian, ia makan apa yang ada di atasnya yaitu daging. Dan setiap kotoran unta atau kotoran hewan, maka akan berubah menjadi makanan pada hewan ternak kalian,
.
Rasulullah bersabda kepada Sahabatnya : Maka janganlah kalian beristinja’ dengan dua benda itu karena keduanya adalah makanan saudara kalian dari bangsa jin.” (HR. Muslim (450), Ahmad No. 3935, Tirmidzi, dll. Imam Tirmidzi berkata: Hadits Hasan Shahih, di shahihkan oleh imam Ibnu Hibban, Al-Arna’ut, Al-Albani, dll).
.
Dari Hadits diatas bisa di ketahui bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam berkata kepada Jin Muslim : Dan setiap kotoran unta atau kotoran hewan, maka akan berubah menjadi makanan pada hewan ternak kalian, ini menunjukkan bahwasanya Kotoran Hewan Ternak di Alam manusia bisa dijadikan sebagai makanan ternak yang ada di Alam Jin.
.
Adapun Tulang dari binatang halal yang di sembelih oleh manusia, maka tulang tersebut menjadi jatah  makanan jin Muslim. Adapun jin kafir / Syetan makanan mereka adalah makanan manusia yang tidak di sebut Bismillah sebelum makan.
.
Lalu didalam hadits diatas Nabi bersabda: “Maka janganlah kalian beristinja’ dengan dua benda itu karena keduanya adalah makanan saudara kalian dari bangsa jin.”
Nabi menyebutkan “Saudara kalian dari bangsa jin” ini menunjukkan jin dalam kisah ini adalah jin Muslim, bukan jin kafir atau Syetan, karena jin kafir / syetan adalah musuh Manusia.
.
MAKANAN JIN KAFIR
.
Adapun Makanan Syetan Adalah: Setiap Makanan yang di makan oleh seorang manusia, Namun  orang tersebut tidak membaca Bismillah ketika hendak makan.
Dalil-dalilnya Adalah:
.
Dalam hadits Shahih disebutkan :
.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " قَالَ إِبْلِيسُ: يَا ربِّ لَيْسَ أَحَدٌ مِنْ خَلْقِكَ إِلَّا جَعَلْتَ لَهُ رِزْقًا وَمَعِيشَةً فَمَا رِزْقِي؟ قَالَ: مَا لَمْ يُذْكَرْ عَلَيْهِ اسْمِي”.
Artinya:
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Dahulu IBLIS pernah berdo’a: Wahai Tuhanku.., Tidaklah  Salah seorang dari  makhlukmu (yaitu manusia) kecuali telah engkau tentukan  rizkinya, dan juga mata pencahariannya. Lalu apa yang menjadi rizki saya Ya Robb?.. Maka Allahpun menjawab: “Setiap Rizki yang tidak disebut namaku ketika dimakan manusia.”
.
(Shahih, HR. Abu Nu’aim dalam hilyatul Auliya (8/126), lafadz Milik Abu Nu’aim, di riwayatkan pula oleh Abu Syeikh dalam “Al-Adzamah” (5/1683), dan Dhiya’ Al-Maqdisi dalam kitab “Ahadits Al-Mukhtaroh” (2/257), dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani Rahimahullah (As-Shahihah: 708)).   
………………………..
.
Dalam riwayat lain, Dari Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu Anhu berkata:  Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
.
«إن الشيطان ليستحل الطعام الذي لم يذكر اسم الله عليه
Artinya:
“Sesungguhnya Syetan benar-benar akan menjadikan halal baginya untuk makanan (yang dimakan manusia) namun tidak disebut nama Allah (Ya’ni Bismillah).” (Shahih, HR. Abu Dawud (3766),  Al-Baihaqi dalam Syu’abul iman (5444), dll. (Shahihul Jami’: (1653)).
.
Dalil lainnya juga menunjukkan setan itu makan dan minum yaitu dari hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
.
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya, lalu ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Sungguh kalian tidak mendapat tempat bermalam dan tidak mendapat makan malam.”
.
Namun ketika seseorang memasuki rumah dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun berkata (pada teman-temannya), “Akhirnya, kalian mendapatkan tempat bermalam.” Jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan pun berucap (pada teman-temannya), “Kalian akhirnya mendapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim no. 2018).
.
Sebagaimana manusia terlarang memakan daging yang disembelih tanpa menyebut nama Allah. Maka sama halnya dengan jin beriman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan pada mereka makanan berupa tulang yang disebut nama Allah. Jin beriman tidak boleh meninggalkan penyebutan ‘bismillah’. Sedangkan setan jadi menghalalkan makanan yang tidak disebut nama Allah. Oleh karena itu, sebagian ulama berdalil bahwa bangkai merupakan makanan setan karena bangkai itu berasal dari hewan yang disembelih tanpa disebutkan bismillah.
.
Begitu pula sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim Rahimahullah berdalil bahwa minuman yang memabukkan adalah minumannya setan / Jin kafir. Di antara yang dijadikan dalil adalah ayat,
.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ
.
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 90).
.
Karena yang meminum khomr adalah wali setan dan atas perintahnya. Mereka sama dengan setan dalam amalan tersebut. Jadi, peminum khomer pantas mendapatkan dosa dan siksa.
.
MAKANAN BINATANG TERNAK DI ALAM JIN
.
Adapun makanan ternak yang ada di alam bangsa jin, makanannya adalah setiap kotoran yang didapat dari kotoran hewan – hewan ternak yang ada di alam manusia.
.
Dalam hadits shahih, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berkata kepada Jin Muslim :
.
كل عظم يذكر اسم الله عليه يقع في أيديكم أوفر ما كان لحما وكل بعرة أو روثة علف لدوابكم
.

“Setiap tulang yang disebut nama Allah atasnya yang ada pada tangan kalian, ia makan apa yang ada di atasnya yaitu daging.  Dan setiap kotoran unta atau kotoran hewan, maka akan berubah menjadi makanan pada hewan ternak kalian,”  ((H.R. Muslim (450), Ahmad No. 3935, Tirmidzi, dll).
.
Hadits diatas menunjukkan bahwasanya “Kotoran Hewan Ternak” di Alam manusia bisa dijadikan sebagai makanan ternak yang ada di Alam Jin.
.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syayaithin, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al Asyqor,
Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Al-Jami’ Tirmidzi Karya Imam Al-Mubarokfuri
Syarh Sunan Abi Dawud Karya Abdul-Aziz bin Abdullah bin Abdur Rohman Ar-Rajihi
Tafsirul Hadits Karya Daruzah Muhammad Azzat
Mausu’atus Shahih Karya Prof Dr. Hakmat bin Basyir bin Yasin

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Kisah Sejarah Islam.