Rabu, 09 April 2014

Filled Under:

Air Yang Memancar Dari Jari Rasulullah









Ketika waktu untuk shalat subuh tiba, Rasulullah akan berwudhu. Tapi, sama sekali tak ada air, padahal, yang akan berwuhdu cukup banyak.  Para sahabat hendak sholat berjamaah bersama Rasululloh. Tentunya air banyak sangat diperlukan untuk berwudhu.
Rasulullah bertanya “Apa ada kantung air?”
Seorang sahabat menyaut, “ada, ya rasulullah.
Kemudian seorang sahabat itu membawa kantung air yang bahannya terbuat dari kulit kambing. Biasanya kantung air itu digunakan untuk membawa persediaan air ketika dalam perjalanan panjang.
 
Kemudian rasulullah meletakkan tangan kanannya di atas kantung kulit kambing itu. Jari-jatinya terbuka. Dari sela-sela jarinya memancar air yang bening sekali.
Rasulullah kemudian berseru kepada Bilal bin Rabah, salah satu sahabat rasulullah. “Hai, Bilal!!”, Panggil orang-orang itu untuk berwudhu!!”
Orang-orang yang akan sholat subuh itu pun dipanggil oleh Bilal untuk berwudhu dengan air yang memancar dari sela-sela jari Rasulullah. BUkan hanya berwudhu, bahka seorang sahabat rasul yang bernama Ibnu Mas’ud sampai meminum air tersebut. AIr tersebut memiliki rasa yang sejuk, seperti air yang memancar lagsung dari sumber dalam bahwa tanah.

Air tersebut mancur terus sampai semua orang dapat berwudhu. Itulah salah satu mukjizat yang dikaruniakan oleh Alloh yang maha kuasa kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat merupakan karunia yang diberikan oleh Alloh kepada para Nabi.
Setelah selesai menjalankan ibadah sholat subuh, Rasulullah duduk dengan para jamaahnya di masjid. Kemudian Rasulullah bertanya kepada para jamaahnya. “Siapakah orang yang paling menakjubkan imannya?”. salah satu orang dalam jamaah menjawab “malaikat”.
Rasul pun berkata “Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah Alloh?”. Berarti, jawaban salah satu sahabat tersebut tidak benar. Tentu saja malaikat beriman, karena mereka bertugas sebagai pelaksana perintah Alloh.
Kemudian sahabat lain menjawab “Para nabi!”

Rasul pun berkata “bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari Alloh di turunkan kepada mereka?”
“Kalau begitu, sahabat-sabahat Mu, ya Rasulullah”, jawab sahabat
Rasul pun berkata lagi, “bagimana mereka tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan mukjizatku, hidup bersamaku, mengenal dan melihatku dengan mata kepala mereka sendiri?”
Sahabat pun bertanya lagi, “jadi siapa makhluk Alloh yang imannya paling menakjubakan, ya Rasulullah?”
Rasulullah pun menjawab “Kaum yang hidup sesudah kalian,”. Maksudnya adalah umat yang lahir setelah para sahabat rasul sudah tidak hidup lagi atau manusia yang hidup pada masa yang akan datang. “Mereka membenarkan aku, padahal mereka tidak pernah menyaksikan aku. Mereka menemukan tulisan dan beriman. Mereka mengamalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membelaku, seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku bertemu dengan mereka!”

Rasulullah menyebut sahabat kepada kaum mulismin yang berada di sekitar beliau. Sedangkan kaum muslimin yang beriman tanpa pernah melihat rasulullah disebut ikhwani, yang artinya adalah “saudara-saudaraku”. Jadi kitalah para ikhwan Rasulullah. Aamiin, insyaAlloh.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Kisah Sejarah Islam.